Follow the Entrepreneur Leader : )

Selasa, 09 November 2010

Sharing dari Entrepreneur Training di Malang 2010

Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
salam sejahtera kawan-kawan semua

beberapa waktu yang lalu saya sempat diundang teman untuk sharing pengalaman soal bisnis di sebuah hotel Malang, ternyata yang harus saya sampaikan adalah 2 materi, 1 terkait running bisnis saya dari mulai start up sampe survive sekarang kedua materi dadakan soal maarketing untuk UKM : )

saya coba sampaikan dengan bahasa saya secara sederhana 7 fase dalam bisnis yang saya temui di lapangan dan tips-tips marketing yang cocok untuk UKM. saya beranikan diri untuk 'bercerita' meskipun di hadapan saya adalah orang2 pebisnis UKM yang lebih senior dari berbagai kota di Jawa Timur (Banyuwangi, Madiun, Blitar, Kediri, Sby, sidoarjo, Bojonegoro dll). teman-teman UKM di acara tsb adalah merupakan UKM mitra binaan (PKBL) dari sebuah BUMN besar di Indonesia.



singkat cerita dari apa yang saya temui ternyata dalam kondisi UKM yang tergolong sudah bukan kecil lagi (omset sudah di atas 50jt/bln) ternyata kadang mereka 'belum melek' promosi online, mereka cenderung suka dengan kebiasaan, 'berdagang-menjual, berpromosi secara offline'. but, nevermind, "the business is yours" in my mind. saya hanya bisa menyarankan saja bahwa ada kekuatan lain dalam menjual selain offline yakni dengan berbagai media yang bisa dilakukan mulai bikin website (company profile), toko online, blog, Social media (FB,Twitter dll), punya email, iklan gratis di portal2 tertentu dll. saya juga menyampaikan dimana offlinenya pun jangan digarap setengah2...harus kontinyu. karena kalo' kita lihat brand-brand besar pun seperti Alfamart, Honda promo offlinenya pun juga gencar dengan bagi2 brosur, price list terbaru dll. UKM jangan mau ketinggalan bersaing dengan brand-brand yang sudah besar karena saya yakin 'jadi besar pun juga berproses selalu berawal dari yang kecil' semua tidak bisa se Instan Mie : )

dalam sebuah kesempatan setelah materi saya sampaikan, ada yg langsung menodong saya : " pak Rony, saya punya produk...bla..bla..bla bisa dibantu penjualannya!, ada yang : Mas Rony saya sepakat dg anda soal 7 fase yg anda sampaikan dan anda sedang dan sudah melaluinya, karena kami juga mengalaminya, namun saya tidak setuju soal konsep hutang bank yg Mas Rony benar-benar hindari. ada juga yang curhat bahwa beliau adalah motivator entrepreneurship juga dan pembina ukm di salah satu kota di Jawa Timur, getol menyebar virus wirausaha di Jawa timur, namun ketika terjadi pada keluarga sendiri, dimana salah seorang 'anaknya' ingin keluarga kerja karena ingin berbisnis, beliau kebingungan sendiri karena ada 'kekhawatiran' sang anak bakal 'jatuh' dalam berbisnis. dengan bahasa yang santai dan fokus pada permasalahan mereka saya coba kupas persoalan-persoalan bapak-ibu yang merespon materi saya.

di tulisan kali ini saya coba kupas respon ketiga, dari rekan motivator entrepreneur dan pembina UKM juga. karena mungkin persoalan ini juga ditemui oleh kawan-kawan pembaca blog ini di lapangan/di sekitar anda-temen dan keluarga anda.
akhirnya saya buka diskusi dengan : mohon maaf sebelumnya, memang saya belum pernah dalam kondisi tsb, namun ketika saya sarankan hal tersebut ke rekan saya yg mengalaminya Alhamdulillah mereka asyik dengan jalan yang telah saya sarankan.

masukan saya untuk Anda => coba tolong gali lagi maksud/keinginan anak Anda dulu, keluar itu memang pengen bener2 jadi bos? (punya karyawan-menggaji diri sendiri dan karyawan, punya tujuan jangka panjang punya perusahaan sendiri yg lebih besar dll) / keinginan berbisnis untuk tambahan penghasilan karena gaji sebagai karyawan belum dirasa cukup? hal ini karena penanganannya berbeda banget.
saya coba kasih ilustrasi sederhana. saya punya teman yg kebetulan sudah bekerja di salah satu BUMN terbesar di Indonesia, ia pernah bilang ke saya pengen keluar kerja karena sudah bosan dll, padahal utk keluar sebelum waktu 'kontrak' awal habis bisa2 si temen saya ini kena denda dari perusahaan. yang nilainya puluhan juta rupiah. saya coba gali dengan cara yg sama seperti di atas. ternyata ketemunya adalah dia sebetulnya hanya ingin cari tambahan penghasilan karena kebutuhan hidupnya semakin tinggi karena ada beban tambahan keluarga dll akhirnya saya hanya menyarankan, ok gini saja. coba cari usaha yang tidak mengganggu kerja anda anggaplah itu sampingan. agar ada pemasukan dobel, satu dari kerja dapet gaji tetap dua dari usaha yang tidak mengganggu kerja anda/ anda bisa pasrahkan ke org lain (konsep usaha BO/Franchise dll). dan ternyata temen saya ini malah memilih membantu saya menjualkan kemeja/baju produksi saya ke perusahaannya. alhasil temen saya puas, karena disaat temen-temennya sudah 'bokek' ia masih bisa malah mentraktir teman-temannya, dan hingga sekarang ia masih kerja dan punya sambilan tersebut.

Nah sebaliknya, bila misalkan ternyata yang dipilih adalah ingin jadi Bos, coba anda lihat seberapa besar motivasi anak anda untuk mewujudkan itu dan apa yang sudah dilakukan untuk mendukung itu. karena kebetulan yg saya hadapi adalah praktisi entrepreneur juga, saya tinggal ngomong, anda bisa lihat rencana bisnisnya, BEP nya, ROI nya apa strateginya dalam menjual dsb.

Alhamdulillah usulan saya ini bisa diterima dan membuat sang motivator ini memberi tanda senyum dari wajahnya...Alhamdulillah saya jadi 'lega'. Semoga tulisan ini bermanfaat dan tidak hanya membantu sang motivator dan pembina UKM tsb tapi juga bisa membuka wacana berpikir anda (pembaca blog ini) tentang wirausaha.

Maju terus Wirausaha muda Indonesia
Semangat selalu rekan2 UKM di Indonesia

Wssalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

rony orysu

Pesan Sponsor : Training UKM
Konveksi Surabaya Sidoarjo
  Kaos Tas Topi Jaket
konveksi Sidoarjo Surabaya

Tidak ada komentar: