Follow the Entrepreneur Leader : )

Minggu, 17 Mei 2009

ORYSU TAKE PROFIT 16 JUTA....WOWW !



ORYSU TAKE PROFIT 16 JUTA....WOWW !

Cerita singkat ini berawal dari percakapan di outlet ORYSU di Jl. Kedung Sroko 65-II Surabaya, yang merupakan sentral representatif pemasaran dan pendistribusian hasil produksi konveksi ORYSU.

Pada waktu itu, hari jumat 15 mei 2009 sekitar jam 2 siang, dimana pada jam tersebut telah menjadi kebiasaan saya yang baru untuk sebatas mengontrol aktivitas usaha di outlet ORYSU, dan karena disana telah menunggu beberapa siswa magang di tempat saya untuk minta bukti tanda tangan saya yang harus dilaporkan ke yayasan mereka bahwa mereka magang di ORYSU dan ada yang minta Surat keterangan telah magang di ORYSU.

Sebagai gambaran awal, di tempat kami bulan kemarin kedatangan 3 siswa magang dari yayasan yatim mandiri. Mereka memiliki background keahlian masing-masing, diantarnya teknisi komputer, akuntansi yang memang saya butuhkan. Namun 2 orang teknisi komputer yang magang di tempat saya akhirnya saya coba training untuk satu menjadi back up desainer dan satu sebagai store marketing. Dan hasilnya ternyata dengan bantuan para siswa magang yang sangat terampil dan mau kerja keras ini terlihat outlet ORYSU juga menorehkan beberapa kemajuan baik dari segi pembukuan/akuntabilitas serta omset yang cenderung naik.

Setelah ketemu dengan siswa akuntansi yang dulu magang kemudian mau pindah magang juga di tempat lain memberikan info dan laporan akuntansi yang berhasil dia bukukan bersama akuntan kami yang baru, tercatat pada bulan maret sudah beres laporan rugi-laba, arus kas dan neraca. Dan saya sedikit bangga karena dari laporan mereka terlontar, demikian percakapannya :

Akuntan : “pak Rony, ini laporan pembukan ORYSU bulan maret kemarin yang sudah final. Neraca udah balance....”
Rony Orysu : Okey, So udah ketemu laba kotor dan laba bersihnya kan, dan laba bersih udah dikurangi dengan pengeluaran/biaya-biaya bulan maret kemarin.
Akuntan : sudah pak
Rony Orysu : wah ini kayaknya terlewat, biaya gaji karyawan marketing dan akuntansi yang dulu.
Akuntan : Oh iya pak, berarti gini pak: Laba Kotor ternyata 19 jt sekian itu dikurangi lagi 2,6 juta, jadi akhirnya ketemu laba bersih untuk bulan maret 16 juta sekian itu Pak.
Rony Orysu : ...terdiam...sejenak...mmmmm 16 juta ya, WoW Dahsyat, okey, bagus ini berkat kerja keras kita semua. Alhamdulillah. tapi yang menyisakan pertanyaan selanjutnya di kepalaku dan akhirnya taklontarin juga ke adek-adek akuntan,
tapi dimana yah uang 16 juta itu ? kok kayaknya udah gak saya pegang...apa udah di perut yah ? (hehehehe) /saya wujudkan jadi apa gitu / saya investasikan kemana gitu, yang belum taklaporin ke adek-adek akuntan? Ataukah memang benar-benar ini kesalahanku soal pemisahan keuangan pribadi dan perusahaan yang sedikit demi sedikit memang sudah berusaha dipisah, tapi kadang juga kalo’ perusahaan butuh mendesak saya ambil uang pribadi dan begitu juga sebaliknya ? fiuhhh (sebetulnya hanya semacam pertanyaan retorik) kayaknya PR saya adalah Benar-benar concern pada pemisahan keuangan pribadi dan perusahaan serta pembenahan sistem.

Dari pengalaman tersebut saya berpikir barang kali banyak ditemui juga di usaha-usaha kawan-kawan yang mungkin levelnya masih seperti saya, yang profit masih seperti diatas. Sehingga tulisan ini saya buat untuk berbagi jangan sampai anda pun kalo’ berbisnis terjebak seperti saya kemarin-kemarin.
Harus diakui memang, benar-benar terasa, yang biasanya para pakar motivasi, pakar marketing maupun pakar konsultansi bisnis mengatakan bahwa masalah yang biasanya terjadi pada pengusaha UKM diantaranya adalah belum adanya kejelasan pemisahan keuangan perusahaan dengan keuangan pribadi.

Dan hal ini benar-benar saya rasakan kemarin-kemarin, semoga cerita di atas bisa menjadi salah satu masukan buat para rekan UKM dan juga terutama buat saya sendiri denga usaha saya, agar lebih hati-hati me-maintenance pembukuan dan keuangan usaha.
Untuk menjawab masalah diatas memang susah-susah-gampang, namun dengan adanya forum seperti Mastermind (Smiley), Forum SEC dlu, forum-forum diskusi UKM (JATIM),seminar dan berbagai pelatihan yang saya ikuti, akhirnya saya dapat masukan banyak untuk solusi-solusi diatas, meskipun kadang bisa jadi solusi ini terkesan remeh, tapi memang perlu dilakukan untuk mengefektifkan pembukuan dan pengelolaan keuangan. Solusi-solusi tersebut diantaranya :

1. Pisahkan rekening jadi dua namun dari dua bank yang sama—agar tidak terkena charge transfer rekening tersebut.
2. Bikin rekening jadi kas besar dan kas kecil agar lebih tertata bagus sistem pembukuannya.
3. Semua aktivitas apapun buatlah nota/bukti tertulis yang bisa dibuat cross check bila di belakang terjadi permasalahan-permasalahan.
4. Berikan pemahaman kepada karyawan pentingnya aktivitas pembukuan bagi perusahaan dan bukti-bukti tertulis setiap aktivitas.
5. Disiplin dan Lebih Disiplin lagi agar sistem tersebut berjalan maksimal.

Semoga Bermanfaat, tulisan seri pengelolaan keuangan ini
Maju Terus UKM Indonesia

Salam


Rony Orysu
FB : rony orysu

Tidak ada komentar: