Follow the Entrepreneur Leader : )

Jumat, 22 Mei 2009

Perubahan status dan Rekor Muri ... Akankah Pemerintah dan Swasta Peduli ?


Ass.Wr.Wb

Salam sejahtera buat semuanya

Serasa tidak ada sambungannya, antara perubahan status dg rekor muri. namun memang kedua hal tersebut saya temui hari ini.
ada keinginan untuk menyelamatkan "asset", ada keinginan untuk mengkritik pemerintah sendiri ada keinginan untuk menyanjung pemerintah lain, ada juga keinginan hanya telling story dan mengajak mengkritisi lingkungan sekitar kita. semoga tulisan ini membawa manfaat amin.

Cerita pertama saya awali dr perjalanan saya ke Malang :

kemarin 21 mei 2009 saya melihat jagoan dr Tuban bertanding untuk menjadi juara 1 di even KU 10 thn Kejuaraan nasional Tenis junior (terjadwal oleh Pelti) di Malang (lok.di Stadion Gajayana Malang)
dan ternyata berhasil keduanya.

di KU 10 thn single dan Ganda...M.Tommy Ariyanto dr Tuban berhasil menjadi juara 1.
di single mmg perjuangan tidak mudah karena harus melalui rintangan menghempaskan lawan dr Jakarta, sidoarjo dll. di Ganda tommy berpasangan dg Krisna dr Kediri.
Luar biasa anak 10 thn dr Tuban ini, M.Tommy A, bisa jadi Juara 1 KU 10thn single dan Juara 1 KU10thn double dg pasangannya dr KEdiri level Nasional.

setelah itu, bersama rombongan Pelti Tuban dg Officer Pelti Tuban : Bp. Hariyanto dan Bp.Budi terpaksa saya harus jd "Sopir" dadakan, karena officer lg nggreges2 kena hawa malang...mungkin yg beda bgt dengan hawa di Tuban yg terkenal panas pesisir.
namun, yg jelas ssaya sangat bangga dg prestasi Petenis Tuban junior yg satu ini. sehingga barusan saya di sms lg Tuban diundang lg oleh Pelti Surabaya utk even junior tenis UFO opentenis tournament awal juni ini.

(sekedar info : M.Tommy Ariyanto adalah siswa SDN KEBONSARI II Tuban sering menjuarai KU 10thn di level Jawa Timur sejak kelas 2 SD, dan baru saja di malang tersebut dia menjuarai even yg levelnya kejuaraan nasional)

sempet menginap di Tuban semalam, pagi2 tadi beranjak "nunggu" bus arah bungurasih Sby. tkberselang lama muncul kawan lama Q yg sosoknya hitam legam "ngebut' dg sepeda pancalnya...(percakapan singkatnya : Ron... whoi Ed..)
oh ternyata di adalah Edi kawan lama Q yg sekarang sudah lumayan dikenal sebagai Pembalap Nasional dg sebutan Edi Keling..(padahal nama aslinya Edi Susanto)
percakapan berlanjut :

Edi : nang ndi awakmu saiki ?
Rony : Aq nang sby Ed...bljar dagang..(sambil mengeluarkan kartu nama) mampiro nek dolan ng sby. Nek awakmu ng ndi saiki ?
Edi : Aq ng Bali, aq saiki wis dadi warga Bali Ron...dijukuk dadi pembalap kono..
rony : lhoh, berarti awakmu saiki wis KTP Bali?
Edi : iyo Ron, saiki wis gae KTP kono, dijamin kerjoe karo pemkab kono, aq ng Denpasare.
Rony : (dlm hati wah hilang lg aset Tuban) okey2 nek ng Bali tkkontak awakmu Le.tksilahturahmi ng nggonmu.
Edi : okey...tenan lho yo...yo wis Aq bali dhisik(aq mari soko Nglirip)

(sekedar catatan ; Edi Keling ini anak Panyuran-Palang Tuban, di level nasional ia jd pembalap di kelas tanjakan, prestasi terakhir dr percakapan tadi pagi ia barusan dapet juara 3 di Tour de Singkarak di kelas tanjakan, tercatat pula dlm ingatan kita semua mgkin nama Uyun Mu'sisah yg skg jd ber KTP DKI Jakarta karena udah dijamin kerja disana juga, serta mgkn maria kristin juga apakah masih ber KTP Tuban ?)
namun sayangnya Edi Keling, Uyun Mu'zizah, dan mungkin juga Maria Kristin : ia bukan warga Tuban lg meski ia kecil-besar berada di Tuban.

akankah semua atlet2 berpotensi dr Tuban akan membawa nama/mengharumkan nama daerah lain / bukan Tuban? akankah pemerintah tanggap dg hal ini ? sampai kapan pemerintah akan minim perhatian pd pembinaan olahraga/prestasi generasi muda Tuban? apakah mungkin Perusahaan2 di Tuban juga mau andil utk memfasilitasi asset2 muda ini dg dana CSR nya agar prestasi para Tommy2 baru lebih muncul lg dan bangga dg Tubannya/daerahnya sendiri ?
apakah ini juga merupakan dilema buat daerah lain penghasil asset2 muda berprestasi yg kemudian loncat daerah lain agar lebih mudah mengakses fasilitas2-kesempatan2 /jaminan kerja/hidup lebih layak ?


rasanya hati saya bilang, kamu perlu bantu agar Tommy dan Tommy2 baru tidak hilang setelah prestasi semakin moncer. namun, ada peran aktif dr perusahaan setempat, pemkab setempat, dispora setempat agar atlet2 ini juga tetep bangga dg prestasi dan daerahnya....
hayo siapa mau turut berpartisipasi ?!


Cerita kedua :

kebetulan ada undangan utk ikutan berpameran di Mojopahit Travel Fair di Gramedia Expo di stand dinas pariwisata Jatim. disana ternyata ada multi produk, okey hanya turut meramaikan pamerannya. eh ternyata ada kawan2 lama dr temen2 duta wisata dr Jawa timur, temen2 dr cak-ning Sby, temen2 dr dinas pariwisata Sby, temen2 UKM dll. yg mengharukan bagi saya di sana saya melihat 2 pemecahan rekor MURI sekaligus.
1. tabuhan dr Sampang Madura dg peserta terbanyak dan 1 dr tumpukan Jenang apel dr kota Batu.

saya haru, ketika melihat anak2 mulai menabuh alat musik semacam perkusi sederhana dr drum air berupa plastik besar, paduan ma gamelan dan rebana,yg dimainkan dg rancak oleh para anak muda dr sampang madura. karena bupatinya care dg kesenian ini, kemudian melihat jenang raksasa yg ditumpuk2 membuat tulisan BATU... menandakan perhatian yg serius dr unsur Pemerintah daerahnya yg sangat perhatian terhadap local potensi daerahnya.

saya haru karena melihat keseriusan dan semangat anak2 muda sampang yg antusias menabuh perkusinya dibarengi luapan semangatt bupatinya yg seolah mengomandoi..

tp apakah bupati2 seperti mereka bnyak kita temui di negeri kita ?
sampai kapan local2 potensi bisa di berdayakan dan diangkat oleh para stakeholdernya?

bila anda juga melihat ketimpangan2 di lapangan, mari kita diskusikan dan mari ajak para Stakeholder yg memiliki kekuatan dan niatan tulus membangun masyarakat dan warganya , agar membuat semua rakyat antusias dan Respect dg pemimpinnya. bila tidak..

MUNDUR SAJA WAHAI PARA PEMIMPIN..GAGAL dan TAK DIPERCAYA RAKYAT !

salam hangat dr penulis

Wslm.Wr.Wb



Rony Orysu
Let's Share, Silahturahmi and Synergi
facebook, search : Rony Orysu

Tidak ada komentar: